Chrome - Background

Jumat, 17 Juni 2016

Permainan Tradisional Hits Tahun 90an

   1. Lompat Tali

         Lompat tali sangat digemari oleh anak-anak khususnya para wanita. Sebab, permainan ini dapat menciptakan kegiatan fisik yang menyenangkan sekaligus menyehatkan. Biasanya lompat tali dilakukan oleh 1 orang saja, tapi permainan ini bisa dilakukan sekelompok bisa 4-6 anak bahkan lebih jika dilakukan secara bergantian. Permainan ini awalnya dilakukan satu-orang lalu masuk orang ke-2, ketiga bahkan bisa hingga ke-6 tergantung panjang talinya.

         Lompat Tali menurut informasi dari sumber yang kami dapatkan dapat membantu melancarkan peredaran tubuh. Disamping itu keringat yang keluar dari pori-pori dapat menghilangkan racun dalam tubuh melalui detoksifikasi. Bahkan lompat tali dapat membuat tubuh kita menjadi lebih tinggi lho, apalagi jika masih dalam masa pertumbuhan. Jangan ragu lagi, ayo kita lestarikan permainan tradisional Indonesia.

    2. Ular Naga Panjangnya

    Ular naga panjangnya bukan kepalang
    Berjalan-jalan selalu riang kemari
    Umpan yang lezat itu yang dicari
    Kini dianya yang terbelakang

          Hayo, siapa yang mengikuti liriknya sambil bermain, ketahuan ya dulu suka main ular naga panjangnya. Permainan ular naga panjangnya jaman dahulu sangat hits dan masih eksis hingga sekarang. Tempat bermain ular naga panjangnya biasanya di tanah lapang di dekat rumah. Pemainnya bisa berjumlah sekitar 5-10 orang atau sebanyak mungkin.

       Biasanya setelah lagu tersebut selesai orang yang ada didepan penjaga akan ditangkap. Orang yang ditangkap akan ikut berjaga dibelakang salah satu penjaga. Diakhir permainan, pengikut penjaga akan saling berpegangan pada pundak, berebut mempertahankan posisi. Dalam mempertahankan posisi mereka akan berlari bergandengan saling mengejar musuh lain agar lepas pegangannya dan biasanya menimbulkan debat yang membuat tertawa geli. Dia yang lepas akan dianggap gugur, dan penjaga yang kehilangan pengikutnya paling banyaklah yang kalah.

   3. Engklek

          Punya kapur papan tulis sisa? Nah, ini modal buat kita melukis kotak-kotak loncatan kita di arena permainan engklek. Biasanya kita akan mencari triplek sisa dipotong kecil atau potongan kecil genteng yang ada disekitar bangunan sekolah. Permainan ini biasa dilakukan oleh anak-anak berjumlah sebanyak mungkin, karena dilakukan secara bergantian. Ada yang berpendapat permainan ini disebut dalam bahasa Belanda “Zondag-Maandag”.

          Permainan ini dapat dimainkan dengan cara melompat menggunakan satu kaki disetiap petak kotak yang digambar menggunakan berbentuk tertentu. Sebelum lompat, pemain melemparkan gacuk (pecahan genting/triplek). Petak yang ada gacuknya tidak boleh diinjak oleh semua pemain. Para pemain akan melompat menggunakan 1 kaki mengelilingi semua petak. Pemain tidak diperbolehkan untuk melemparkan kereweng/gacuk  hingga melebihi kotak  atau petak yang telah disediakan. Jika ada pemain yang melakukan kesalahan tersebut maka pemain tersebut akan dinyatakan gugur dan diganti dengan pemain selanjutnya.

    4. Gobag Sodor / Galasin

           Pemain yang menyelesaikan satu putaran terlebih dahulu melemparkan gacuk dengan cara membelakangi engkleknya, jika kereweng atau gacuk jatuh tepat pada salah satu petak maka petak tersebut akan menjadi daerah kekuasaan pemain. Kemudian pada petak tersebut, pemilik sawah boleh menginjak petak dengan dua kaki, sedangkan pemain lain tidak boleh menginjak petak tersebut selama permainan. Pemain yang memiliki sawah paling banyak adalah pemenangnya.

          Inti permainan ini adalah ada 2 group saling berhadapan, biasanya akan bersuit siapa yang akan menjadi group penjaga dan group penerobos. Pemenangnya adalah group yang dapat menerobos bolak-balik wilayah yang dijaga oleh group penjaga. Group penjaga bisa berjumlah 4-6 orang yang akan berjaga disekitar garis horizontal, jika jumlahnya melebihi maka bisa berjaga disekitar garis vertikal (biasanya hanya 1 orang).
          Permainan ini membutuhkan strategi, ketangkasan dan kecepatan berlari pemainnya. Jelas permainan ini sangat baik untuk melatih saraf motorik dan sensorik anak-anak. Permainan ini akan menciptakan gelak tawa karena akan saling berlarian untuk secepat mungkin menerobos tanpa ditangkap oleh si penjaga, biasanya akan menimbulkan gelak tawa ketika saling berhadapan dan sulit berlari.



   5. Petak Umpet

        Permainan petak umpet merupakan permainan paling familiar sepanjang masa. Dimulai dengan suit jika pemainnya hanya dua orang atau hompimpa jika pemainnya banyak. Terakhir yang kalah akan menjadi si “kucing” atau penjaga. Si Kucing ini akan dibuntuti oleh yang menang, biasanya bersender pada tembok lalu menutup matanya sambil berhitung 1 hingga 10. Pada akhir hitungan pemain yang lain harus secepat mungkin menemukan tempat persembunyian untuk ngumpet. Setelah hitungan selesai, dan semua orang menemukan tempat ngumpetnya, si kucing akan beraksi untuk mencari teman-temannya.

        Apabila si kucing menemukan temannya ditempat persembunyian, biasanya dia akan meneriakkan nama teman yang ditemukan sambil memegang tembok tempat dia menutup mata diawal bisa disebut inglo, bong atau hong. Jika salah satu pemain yang ngumpet sudah lari duluan menyentuh hong, sebelum si kucing menemukannya. Maka si kucing wajib menghitung lagi dan mengulang permainan. Permainan selesai setelah semua teman ditemukan. Orang yang pertama ditemukan yang menjadi ‘kucing’ berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar