Chrome - Background

Jumat, 12 Oktober 2018

Keamanan Komputer BAB 4-6


UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN
TEKNOLOGI INFORMASI

2018


TUGAS SISTEM KEAMANAN TEK. INFORMASI BAB 4, 5 DAN 6

DOSEN : KURNIAWAN B. PRIANTO, SKOM., SH., MM
NAMA : MUHAMMAD HUSEIN NASUTION
NPM : 14115634
KELAS : 4KA31

BAB 4
MALICIOUS SOFTWARE
  • PERLINDUNGAN TERHADAP VIRUS KOMPUTER

          Keamanan komputer atau dalam Bahasa Inggris computer security atau dikenal juga dengan sebutan cybersecurity atau IT security adalah keamanan informasi yang diaplikasikan kepada komputer dan jaringannya. Computer security atau keamanan komputer bertujuan membantu user agar dapat mencegah penipuan atau mendeteksi adanya usaha penipuan di sebuah sistem yang berbasis informasi. Informasinya sendiri memiliki arti non fisik.
          Keamanan komputer adalah suatu cabang teknologi yang dikenal dengan nama keamanan informasi yang diterapkan pada komputer. Sasaran keamanan komputer antara lain adalah sebagai perlindungan informasi terhadap pencurian atau korupsi, atau pemeliharaan ketersediaan, seperti dijabarkan dalam kebijakan keamanan.
Teknik :
- Melalui BIOS
· Melalui Fasilitas Sistem Operasi
· Menggunakan Tool Program

Perlindungan terhadap virus Dalam prakteknya, terdapat dua opsi untuk menghadapi infeksi virus :
Ø Usaha pencegahan (prophylaxis) yaitu melindungi komputer agar tidak terinfeksi virus.
Ø Bila infeksi telah terjadi, maka jalan terbaik adalah mengisolasi infeksi ini dan membersihkan PC yang bersangkutan sesegera mungkin. Dalam usaha pencegahan perlu disadari bahwa satu PC dapat terinfeksi virus sewaktu transfer data. Potensi bahaya datang dari:
Ø Pemakaian media penyimpanan : disket, CD ROM, dan Zip drive. Anda bertanggung jawab langsung atas pemakaian media penyimpanan.
Ø Bila PC anda terhubung via jaringan (misalnya Internet) ke PC lain, bahaya dapat datang dari sisi lain. Mendownload software dapat mengakibatkan anda terkena virus, juga pihak lain dapat menggunakan koneksi network untuk menempatkan program di PC anda.

Ø Orang lain yang menggunakan PC anda dapat mengakibatkan bahaya, baik sengaja maupun tidak. Virus Scanner Walaupun anda sudah sangat berhati-hati, anda harus selalau menggunakan virus scanner terbaru untuk memeriksa adanya virus. Sangat mungkin pada suatu ketika anda lalai dalam menerapkan prinsip kehati-hatian. Selain antivirus komersial seperti Norton Anti Virus 2002, McAffee, dan PC Cillin, terdapat pula anti virus freeware yang tidak kalah kemampuannya dalam melindungi anda terhadap virus. Hampir semua orang tahu bahaya virus, tetapi ada bahaya lain pada network yang bisa membawa bahaya lebih besar : trojan horse. Trojan bersembunyi di latar belakang dengan membuka port tertentu menunggu diaktifkan oleh penyerang. Trojan yang menginfeksi PC adalah versi server-nya yang akan dikendalikan penyerang lewat versi client-nya. Antivirus kini mampu juga mendeteksi adanya trojan, tetapi paling baik menggunakan scanner yang ditujukan untuk mendeteksi trojan. Berbeda dengan antivirus yang mendeteksi trojan hanya dari file-nya, maka trojan scanner mendeteksi trojan juga dengan melakukan scan terhadap port-port yang terbuka pada PC anda. Trojan tertentu membuka port tertentu sebagai jalan belakang (backdoor) untuk penyerang masuk ke PC anda. Salah satu trojan scanner yang baik adalah Anti-Trojan yang dapat didownload di http://www.anti-trojan.net. Anti-Trojan memeriksa adanya trojan dengan melakukan :
• port scanning
• men-cek registry
• men-cek hard disk yang bila ditemukan adanya Trojan Maka anda mempunyai opsi untuk men-delete trojan yang ditemukan. Setelah men-delete trojan tersebut, komputer harus di-boot ulang. Mengingat virus dan trojan besar sekali kemungkinannya masuk melalui file yang anda download, maka anda perlu mengkarantina hasil download sebelum yakin bahwa program hasil download itu benar-benar aman. Bukan hanya hasil download dari situs-situs hacking kurang dikenal yang bisa mengandung virus atau trojan, hasil download dari situs-situs besar dan terkenal pun tidak lepas dari risiko.

Untuk menguji program yang tidak dikenal dapat dilakukan dengan dua cara :
• Sistem operasi kedua 
• Virtual sandbox

Pada yang pertama, anda dapat menginstalasi sistem operasi Windows yang kedua pada partisi tersendiri dan menguji program-program yang tidak dikenal hanya pada partisi ini. Sandbox memonitor dan melindungi komponen-komponen hardware dan software pada PC anda. Sandbox dapat disetel agar hanya program yang dijalankan di dalamnya hanya mengakses port atau direktori tertentu saja. Sandbox merupakan salah satu fasilitas yang diberikan oleh eSafe. eSafe merupakan software security yang sekaligus merupakan firewall, anti-virus, dan juga sandbox. Sandbox pada eSafe dapat dikonfigurasi, namun sudah terdapat aturan tinggal pakai untuk kebanyakan proses pengujian software :
Ø Blank. Set of rule kosong yang mengizinkan semua tipe akses, dan hanya melindungi direktori eSafe agar tidak dapat diubah. 
Ø Freeze desktop. Menjaga agar Start menu dan desktop tidak bisa diubah.
Ø Internet Applications. Melindungi terhadap bahaya yang datang dari Internet. Akses hanya diizinkan ke direktori tertentu, terutama ampuh untuk menghadapi script kiddies.
Ø Internet Explorer. Mencegah penciptaan script file pada semua drive. • Netscape. Serupa dengan fungsi pada Internet Explorer.
Ø Untrusted Applications. Membatasi akses terhadap download, test, dan temporary file. Juga mecegah penciptaan script file berbahaya.
Penanggulangannya Menghindari virus memang langkah awal yang harus diambil sebelum komputer benar-benar terserang virus, karena lebih baik mencegah dari pada mengobati. Berikut ini cara-cara menghindari virus yang cukup efisien :
– Ubah program-program atribut menjadi Read Only7 Sebenarnya cara ini kurang menjamin sebab sudah ada virus yang bisa mengubah attribut file. Tetapi cara ini lebih baik dilakukan dari pada tidak sama sekali. Parameter untuk merubah attribut file :
ATTRIB [+R | -R] [+A | -A] [+S | -S] [+H | -H] [[drive:][path]filename] [/S]
Keterangan :
+ : menambahkan attribut
 : menghilangkan attribute
R : attribut hanya baca (Read only) 
A : attribut file archive
S : attribut file aystem 
H : attribut file tersembunyi
Path : nama cabang (sub-directory)
Filename: nama file yang akan diproses
/S : melakukan proses diseluruh directory dan sub-directory
– Hindari penggunaan disket-disket yang tidak bisa dipercaya sumbernya. Usahakan untuk tidak menggunakan disket-disket yang sudah lama sebab mungkin saja mengandung virus, dan juga jangan sembarangan menggunakan disket dari orang lain yang tidak terjamin kebersihan disket dari virus.
– Melakukan Write Protect
Dengan selalu mengunci Write Protect disket maka, kita dapat lebih meminimalkan kemungkinan penularan virus sebab virus tidak bisa menulis pada disket yang telah di-Write Protect.
– Membuat sub-directory untuk program-program baru. Hal ini bisa melokalisir beberapa virus apabila program kita terjangkit virus.
Cara membuat sub-directory :
MD [drive:]path 
Cara berpindah sub-directory : 
CD [drive:]pat
– Scan virus setiap disket yang tidak pasti kebersihannya dari virus.
Apabila kita terpaksa untuk menggunakan disket yang tidak diketahui kebersihannya, maka sebaiknya kita melakukan pemeriksaan terlebih dahulu dengan antivirus. Contoh-contoh program antivirus yang cukup terkenal adalah McAfee VirusScan, Antiviral Toolkit Pro, dan Norton Antivirus
– Melakukan scan virus secara periodik pada hard disk. Walaupun kita telah menjaga segala kemungkinan dari penyebaran virus, tetapi ada baiknya dilakukan pemeriksaan pada hard disk, sebab mungkin saja terdapat virus baru atau variasi virus yang belum bisa terdeteksi.
– Menginstal program resident pada komputer. Untuk mencegah dan mendeteksi kerja virus kita bias menggunakan program antivirus yang sifatnya resident, yang
dimaksud dengan residen adalah program yang menetap sementara pada memori komputer. Contoh program residen adalah Scan McAfee Vshield dan Norton Anti Virus.
– Menggunakan program anti virus yang terbaru Memang seharusnya apabila kita ingin memperkecil kemungkinan penularan virus, kita harus selalu mengikuti perkembangan program anti virus sebab dengan semakin banyaknya virus-virus baru yang belum bisa terdeteksi oleh antivirus yang lama, sehingga para pencipta program anti virus juga membuat program anti virus yang lebih baru pula. –Periksa secara rutin registry Windows di bagian \HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run, apakah menemukan sesuatu yang mencurigakan jika menemukan itu hapus bagian yang mencurigakan itu.
Apabila komputer ataupun disket telah terserang virus dan kita masih ingin menggunakannya, maka mau tidak mau kita harus berusaha membasmi virus tersebut. Berikut ini cara-cara untuk membasmi virus :
1. Gunakan program antivirus Untuk hal ini sebaiknya kita menggunakan program antivirus yang telah cukup terkenal seperti yang telah disebutkan penulis pada bagian sebelumnya. Tetapi apabila komputer kita terserang virus lokal, maksudnya virus buatan Indonesia, ada baiknya kita juga menggunakan program antivirus lokal pula. Contoh virus lokal yang cukup terkenal adalah SW (Sayha Watpu) dan untuk contoh program antivirus lokal adalah MAV (Mikrodata Anti Virus).
2. Menggunakan Utiliti Umumnya pembasmian virus dengan Utiliti hanya bisa untuk memberantas virus Boot Sector. Intinya ialah menimpa pada boot sector yang telah terserang virus dengan boot sector yang masih bersih dengan syarat bahwa sistem atau versi sistem keduanya sama. Utiliti yang dapat digunakan antara lain :
1. Norton Diskedit dan PC Tools
Kedua program ini adalah program editor yang cukup canggih dan kita menggunakannya untuk memberantas virus boot sector, tetapi cara ini hanya bisa dilakukan oleh user yang telah berpengalaman.
2. DEBUG Debug adalah program yang selalu disediakan oleh MS DOS maupun MS Windows 95. Debug adalah program untuk melakukan debugging, dan untuk menggunakannya juga hanya bisa dilakukan oleh user yang telah berpengalaman.
3. SYS Sys adalah program yang juga selalu disediakan oleh MS DOS maupun MS Windows. Sys berguna untuk memindahkan atau menulis sistem pada disket ataupun hardisk. Syarat menggunakannya adalah versi operating system keduanya harus sama.
Cara menggunakannya :
– Boot komputer dengan disket yang bebas dari virus Cara ini bisa dilakukan dengan disket maupun dengan hardisk
– Masukkan disket yang terkena virus, misal pada Drive B
– Ketikan ‘SYS B:’

  • PENGENDALIAN PROGRAM TERHADAP BENTUK ANCAMAN LAINNYA
Jenis-jenis ancaman atau gangguan :
1) Serangan Pasif
Tipe serangan ini adalah analisa trafik, memonitor komunikasi terbuka, memecah kode trafik yang dienkripsi, dan menangkap informasi untuk proses otentifikasi (contohnya password).

2) Serangan Aktif
Tipe serangan ini berupaya membongkar sistem pengamanan, misalnya dengan memasukan kode-kode berbahaya (malicious code), mencuri atau memodifikasi informasi. Sasaran serangan aktif ini termasuk penyusupan ke jaringan backbone, eksploitasi informasi di tempat transit, penetrasi elektronik, dan menghadang ketika pengguna akan melakukan koneksi jarak jauh.

3) Serangan Jarak Dekat
Dalam tipe serangan ini, hacker secara fisik berada dekat dari peranti jaringan, sistem atau fasilitas infrastruktur. Serangan ini bertujuan memodifikasi, mengumpulkan atau memblok akses pada informasi. Tipe serangan jarak dekat ini biasanya dilakukan dengan masuk ke lokasi secara tidak sah.

4) Orang Dalam
Tipe serangan ini bisa diakibatkan oleh orang di dalam organisasi, baik yang disengaja dan tidak disengaja. Jika dilakukan dengan sengaja, tujuannya untuk mencuri, merusak informasi, menggunakan informasi untuk kejahatan atau memblok akses kepada informasi. Serangan orang dalam yang tidak disengaja lebih disebabkan karena kecerobohan pengguna, tidak ada maksud jahat dalam tipe serangan ini.

5) Serangan Distribusi
Dalam tipe serangan ini, hacker dapat menyusupkan sejumlah kode ke produk sehingga membuka celah keamanan yang bisa dimanfaatkan untuk tujuan illegal. Tujuan serangan ini adalah untuk memodifikasi peranti keras atau peranti lunak pada saat produksi di pabrik sehingga bisa disalahgunakan di kemudian hari.

6) CyberCrime
Perkembangan Internet dan umumnya dunia cyber tidak selamanya menghasilkan hal-hal yang postif. Salah satu hal negatif yang merupakan efek sampingannya antara lain adalah kejahatan di dunia cyber atau cybercrime.

Cara menanggulangi ancaman atau gangguan tersebut :
1. Pengendalian akses.
Pengendalian akses dapat dicapai dengan tiga langkah, yaitu:
a) Identifikasi pemakai (user identification).
Mula-mula pemakai mengidentifikasikan dirinya sendiri dengan menyediakan sesuatu yang diketahuinya, seperti kata sandi atau password. Identifikasi tersebut dapat mencakup lokasi pemakai, seperti titik masuk jaringan dan hak akses telepon.
b) Pembuktian keaslian pemakai (user authentication).
Setelah melewati identifikasi pertama, pemakai dapat membuktikan hak akses dengan menyediakan sesuatu yang ia punya, seperti kartu id (smart card, token dan identification chip), tanda tangan, suara atau pola ucapan.
c) Otorisasi pemakai (user authorization).
Setelah melewati pemeriksaan identifikasi dan pembuktian keaslian, maka orang tersebut dapat diberi hak wewenang untuk mengakses dan melakukan perubahan dari suatu file atau data.

2. Memantau adanya serangan pada sistem.
Sistem pemantau (monitoring system) digunakan untuk mengetahui adanya penyusup yang masuk kedalam sistem (intruder) atau adanya serangan (attack) dari hacker. sistem ini biasa disebut “intruder detection system” (IDS). Sistem ini dapat memberitahu admin melalui e-mail atau melalui mekanisme lain. Terdapat berbagai cara untuk memantau adanya penyusup. Ada yang bersifat aktif dan pasif. IDS cara yang pasif misalnya dengan melakukan pemantauan pada logfile.

3. Penggunaan enkripsi.
Salah satau mekanisme untuk meningkatkan keamanan sistem yaitu dengan menggunakan teknologi enkripsi data. Data-data yang dikirimkan diubah sedemikian rupa sehingga tidak mudah diketahui oleh orang lain yang tidak berhak.


BAB 5
PENGAMANAN SISTEM BASIS DATA
  • TEKNIK-TEKNIK PENGAMANAN DATABASE YANG HANDAL DAN MEMILIKI INTEGRITAS

1. Keamanan database
Keamanan pada database merupakan suatu proteksi terhadap pengrusakan data dan pemakaian data oleh pemakai yang tidak punya kewenangan.

1.1 Penyalahgunaan Database

Tidak disengaja, jenisnya :
  • Kerusakan selama proses transaksi.
  • Anomali yang disebabkan oleh akses database yang konkuren.
  • Anomali  yang  disebabkan  oleh  pendistribuasian  data  pada beberapa komputer.
  • Logika error yang mengancam kemampuan transaksi untuk mempertahankan konsistensi database.
Disengaja, jenisnya :
  • Pengambilan data / pembacaan data oleh pihak yang tidak berwenang.
  • Pengubahan data oleh pihak yang tidak berwenang.
  • Penghapusan data oleh pihak yang tidak berwenang.

2. Solusi

Ada beberapa hal yang perl ditingkatkan untuk pengamanan database, yaitu :
1.      Fisikal yaitu lokasi -lokasi  dimana  terdapat  sistem  komputer  haruslah  aman  secara  fisik  terhadap  serangan  perusak.
2.      Manusia yaitu  wewenang   pemakai   harus   dilakukan   dengan   berhati-hati   untuk mengurangi  kemungkinan           adanya manipulasi oleh pemakai yang berwenang.
3.      Sistem Operasi yaitu Kelemahan pada  SO  ini  memungkinkan  pengaksesan  data  oleh  pihak tak berwenang,  karena  hampir  seluruh  jaringan  sistem  database  menggunakan akses jarak jauh.
4.      Sistem Database yaitu Pengaturan hak pemakai yang  baik.

2.2   Keamanan Data 

Otorisasi :
1. Pemberian Wewenang atau hak istimewa (priviledge) untuk mengakses sistem atau obyek database.
2. Kendali otorisasi (=kontrol akses) dapat dibangun pada perangkat lunak dengan 2 fungsi :
  • Mengendalikan sistem atau obyek yang dapat diakses.
  • Mengendalikan bagaimana pengguna menggunakannya.
3. Sistem  administrasi  yang  bertanggungjawab  untuk  memberikan  hak akses dengan  membuat account pengguna.

Tabel View :
Merupakan  metode  pembatasan bagi  pengguna untuk  mendapatkan model database yang sesuai  dengan  kebutuhan  perorangan.  Metode  ini dapat   menyembunyikan   data   yang  tidak  digunakan  atau  tidak  perlu dilihat oleh pengguna.
Contoh   pada   Database   relasional,   untuk   pengamanan   dilakukan beberapa level :
1.      Relasi yaitu pengguna   diperbolehkan   atau   tidak   diperbolehkan   mengakses langsung  suatu relasi.
2.       View yaitu pengguna  diperbolehkan  atau  tidak  diperbolehkan  mengakses  data yang terdapat  pada view.
3.      Read  Authorization yaitu  pengguna    diperbolehkan    membaca    data,    tetapi    tidak    dapat memodifikasi.
4.      Insert Authorizationyaitu pengguna  diperbolehkan  menambah  data  baru,  tetapi  tidak dapat memodifikasi data yang sudah ada.
5.      Update Authorization yaitu pengguna   diperbolehkan   memodifikasi   data,   tetapi   tidak  dapat menghapus data.
6.      Delete Authorization yaitu pengguna diperbolehkan menghapus data.

Untuk Modifikasi data terdapat otorisasi tambahan :
1. Index  Authorization yaitu pengguna  diperbolehkan  membuat  dan  menghapus  index  data.
2. Resource  Authorization yaitu pengguna  diperbolehkan  membuat  relasi-relasi baru.
3. Alteration Authorization yaitu  pengguna   diperbolehkan   menambah/menghapus   atribut  suatu relasi.
4. Drop  Authorization yaitu  pengguna  diperbolehkan  menghapus  relasi.
Contoh perintah menggunakan SQL :
1.      GRANT Yaitu memberikan wewenang kepada pemakai Syntax  :   GRANT   <priviledge  list>  ON  <nama  relasi/view>  TO <pemakai>
Contoh :
GRANT SELECT ON S TO BUDI
GRANT SELECT,UPDATE (STATUS,KOTA) ON S TO ALI,BUDI

2.      REVOKE yaitu mencabut  wewenang yang dimiliki oleh pemakai Syntax : REVOKE <priviledge list> ON <nama relasi/view> FROM
<pemakai>
Contoh :
REVOKE SELECT ON S FROM BUDI
REVOKE SELECT,UPDATE (STATUS,KOTA) ON S FROM ALI,BUDI

3. Backup Data Dan Recovery
a.         Backup  : proses  secara  periodik  untuk  mebuat  duplikat  dari  database  dan  melakukan  logging file (atau program) ke media penyimpanan eksternal.
b.         Jurnaling : proses  menyimpan  dan  mengatur  log  file  dari  semua  perubahan yang dibuat di database untuk proses recovery yang efektif jika terjadi kesalahan.
c.         Isi Jurnal :
   Record transaksi
  Identifikasi dari record
  Tipe  record  jurnal  (transaksi  start,  insert,  update,  delete,  abort,commit)
  Item data sebelum perubahan (operasi update dan delete)
  Item data setelah perubahan (operasi insert dan update)
  Informasi  manajemen  jurnal  (misal  :  pointer  sebelum  dan  record jurnal selanjutnya untuk semua transaksi
Record  ceckpoint  :  suatu   informasi   pada   jurnal   untuk   memulihkan database   dari   kegagalan,   kalau  sekedar  redo,  akan  sulit penyimpanan sejauh  mana  jurnal  untuk  mencarinya  kembali,  maka  untuk  membatasi pencarian  menggunakan teknik ini.

d.      Recovery : merupakan  upaya  untuk  mengembalikan  basis  data  ke  keadaan
Yang   dianggap  benar setelah terjadinya suatu kegagalan.
Ada 3 Jenis Pemulihan :
1.      Pemulihan  terhadap  kegagalan  transaksi :  Kesatuan  prosedur  dalam program yang dapat mengubah / memperbarui data pada sejumlah tabel.
2.      Pemulihan terhadap  kegagalan  media :  Pemulihan  karena  kegagalan media  dengan  cara mengambil atau memuat kembali salinan basis data  (backup).
3.      Pemulihan  terhadap  kegagalan  sistem  :  Karenahang, listrik terputus aliranny

Fasilitas pemulihan pada DBMS :
Ø  Mekanisme backup secara periodik
Ø  fasilitas   logging   dengan   membuat   track   pada   tempatnya   saat
     transaksi berlangsung dan pada saat database berubah.
Ø  fasilitas checkpoint, melakukan update database yang terbaru.
Ø  manager  pemulihan,  memperbolehkan  sistem  untuk  menyimpan
     ulang database menjadi lebih konsisten setelah terjadinya kesalahan.

Teknik Pemulihan :
Ø  defered update / perubahan yang ditunda :
     perubahan  pada  DB tidak  akan  berlangsung  sampai  transaksi  ada
     pada  poin  disetujui  (COMMIT).  Jika  terjadi  kegagalan  maka  tidak
     akan   terjadi   perubahan,   tetapi   diperlukan   operasi   redo   untuk
     mencegah akibat dari kegagalan tersebut.
Ø  Immediate Update / perubahan langsung :
perubahan  pada  DB  akan  segera  tanpa  harus  menunggu  sebuah
transaksi tersebut disetujui. Jika terjadi kegagalan diperlukan operasi
UNDO  untuk  melihat  apakah  ada  transaksi  yang  telah  disetujui
sebelum terjadi kegagalan.
Ø  Shadow Paging :
menggunakan page  bayangan dimana  pada  prosesnya terdiri dari 2
tabel yang sama, yang satu menjadi  tabel transaksi  dan  yang  lain
digunakan  sebagai  cadangan.  Ketika  transaksi  mulai  berlangsung
kedua tabel ini sama dan selama berlangsung tabel transaksi yang
menyimpan  semua  perubahan  ke  database,  tabel  bayangan  akan
digunakan   jika   terjadi   kesalahan.   Keuntungannya   adalah   tidak
membutuhkan REDO atau UNDO, kelemahannya membuat
terjadinya fragmentasi.

4. Kesatuan data dan Enkripsi
Enkripsi : keamanan data
 Integritas  : metode   pemeriksaan   dan   validasi   data   (metode integrity
constrain),  yaitu  berisi  aturan-aturan  atau  batasan-batasan  untuk  tujuan
terlaksananya integritas data.
 Konkuren :  mekanisme  untuk  menjamin  bahwa  transaksi  yang  konkuren pada  database  multi  user  tidak  saling  menganggu  operasinya  masing-masing. Adanya penjadwalan proses yang akurat (time stamping).

  • PERLINDUNGAN TERHADAP DATA YANG SENSITIF
Lima praktik terbaik untuk meindungi data sensitif dan menjamin keberlangsungan layanan :
  1. Meningkatkan threat intelligence terhadap reputasi domain dengan data yang memberikan wawasan ancaman dari analisis lalu lintas global. Manfaat: Melindungi pengguna dari serangan internal/eksternal dengan cara memblokir aktivitas malware dan mitigasi terhadap percobaan pencurian data-data sensitif (data exfiltration).
  2. Meningkatkan visibilitas terhadap ancaman (threat visibility), dengan menggunakan analisis transaksi DNS real-time dan context-aware untuk kebutuhan behavioral threat detection. Manfaat: Mendeteksi segala jenis ancaman, mencegah pencurian data, dan membantu memenuhi kepatuhan terhadap regulasi, seperti GDPR.
  3. Menerapkan penanggulangan adaptif (adaptive countermeasure) melalui langkah-langkah keamanan yang relevan terhadap ancaman. Manfaat: Memastikan keberlanjutan bisnis bahkan di saat sumber serangan tidak teridentifikasi, serta mitigasi risiko pemblokiran pengguna yang sah.
  4. Memperkuat keamanan di data center yang berbasis cloud maupun di data center dengan teknologi terbaru, dengan sebuah solusi keamanan DNS yang dibuat khusus, mengatasi keterbatasan solusi dari penyedia cloud. Manfaat: Memastikan akses terus menerus ke layanan dan aplikasi cloud, melindungi dari pencurian data-data yang disimpan di cloud.
  5. Memasukkan DNS ke dalam solusi keamanan jaringan global agar dapat mengenali aktivitas-aktivitas yang tidak biasa atau berbahaya, dan agar dapat memberi informasi kepada ekosistem kemanan yang lebih luas. Manfaat: Kemanan jaringan yang holistik, dapat mengatasi peningkatan risiko jaringan, dan melindungi jaringan dari pergerakan lateral dari ancaman.

  • RANGKUMAN PERMASALAH KEAMANAN DATABASE
Basis data yang kurang matang atau yang tidak disiapkan dengan baik tentunya akan menghasilkan beberapa masalah, karena dalam berinteraksi dengan basis data kita tidak hanya berhadapan pada masalah perancangan, pengaksesan dan penginputan data saja. Masalah-maslah tersebut diantaranya adalah :

1. Redudansi dan Inkonsistensi Data
Redudansi data berhubungan dengan banyaknya data pada sebuah tabel, sehingga sering meimbulkan duplikasi data, artinya data yang tersedia akan tersaji atau tercetak secara berulang-ulang. Hal ini akan mengakibatkan kesulitan pada saat melakukan manipulasi data yang berupa pengubahan dan penghapusan data, karena akan menimbulkan inkonsistensi data. Redudansi ini bisa disebabkan karena basis data yang ada belum memenuhi aturan-aturan dalam normalisasi basis data. Hal ini dapat dicontohkan pada tabel dengan 3 field, yaitu NIM, nama_mhs, dan alamat, pada tabel tersebut yang menjadi key adalah NIM, jika nama dan alamat merupakan field non key, dan field alamat mempunyai ketergantungan fungsional pada field non key lainnya dalam hal ini adalah nama_mhs, sedangkan nama_mhs mempunyai ketergantungan fungsional terhadap NIM, maka akan mudah dijumpai redudansi pada field alamat dimana pada nama alamat yang sama akan selalu hadir pada record nama_mhs yang sama pula, hal ini sangat berpengaruh ketika kita melakukan manipilasi data pada salah satu record alamat sehingga akan ditemui record alamat yang yang berbeda untuk record nama_mhs yang sama dalam satu tabel.
Redudansi juga umum terjadi untuk menyatakan hubungan (relationship) antar tabel dalam sebuah basis data relasional. Pada basis data relasional redudansi data sering terjadi pada saat terjadi operasi penghapusan data, jika data pada satu tabel yang mempunyai relasi pada tabel lain dihapus sedangkan data data pada tabel lain tetap dibiarkan eksis maka akan terjadi inkonsistensi data.

2. Kesulitan Pengaksesan Data
Pengaksesan data akan sulit dilakukan apabila terjadi permintaan data yang tidak lazim dan di luar yang telah disediakan suatu program aplikasi, atau apabila data yang aka diakses berasal dari basis data yang berbeda. Pengaksesan data ini dapat diatasi dengan penyediaan program aplikasi yang dapat menunjuang sebuah keperluan tersebut.

3. Isolasi Data Untuk Standarisasi
Basis data yang baik adalah basis data yang letak datanya berada pada satu tempat. Isolasi data terjadi biasanya disebabkan oleh data yang ada ditempatkan dalam berbagai file dengan format yang berbeda dan menggunakan DBMS yang berbeda pula. Perbedaan DBMS dalam pengelalaan data menyebabkan terjadinya perbedaan pada setiap pengaksesan data walaupun sangat kecil.

4. Multiple User
Perkembangan dan kebutuhan sebuah informasi yang disajiakan semakin lama maka akan semakin meningkat, untuk itu peningkatan sistem basis data dalam menyajikan sebuah informasi perlu ditingkatkan, hal ini untuk memenuhi kebutuhan banyak pemakai dalam pengaksesan data. Pengaksesan data yang dilakukan oleh banyak pemakai terutama dalam melaukan perubahan data atau updating dapat mengakibatkan inkonsistensi data. Selain itu performasi sebuah sistem juga akan terpengaruh. Sebagai contoh, perubahan data yang dilakuakan oleh pemakai lalu menimpannya kedalam basis data dan pada saat yang bersamaan terjadi pengubahan data yang sama oleh pemakai lain sehingga menjadikan data tersebut tidak konsisten.

5. Masalah Keamanan Data
Keamanan data biasanya dengan cara melakukan penerapan sebuah password pada saat pengaksessan data, karena tidak semua pemakai boleh bersentuhan dengan sebuah sistem basisdata, hanya pemakai yang terdaftar yang dapat memanfaatkan basisdata, namun pemakai tersebut belum tentu dapat melakukan pengubahan data pemakai tersebut hanya dapat melakukan pengaksesan data tanpa melakukan proses manipulasi data, pemakai yang dapat melakukan manipulasi data hanyalah pemakai yang telah terdaftar dan mendapat rekomendasi dari administrator basis data tersebut. Agar terhindar dari campur tangan orang yang tidak bertanggung jawab sehingga mengakibatkan kerusakan basis data.

6. Masalah Integrasi Data
Data yang terdapat dalam basisdata seharusnya memenuhi berbagai batasan yang sesuai dengan aturan nyata yang berlaku dimana basis data tersebut diimplementasikan, lain halnya jika aturan tersebut bersifat situasional dan tidak bersifat tetap sehingga tidak didefinisikan pada DBMS, hal ini akan menimbulkan perbedaan antar data yang ada pada basis data dengan keadaan yang sesungguhnya.

7. Masalah Independence Data
Kebebasan yang sebebas-bebasnya terkadang justru membuat masalah tidak hanya pada dunia nyata namun pada penerapan basis data hal tersebut dapat menjadi sebuah masalah, kebebasan data pada sebuah basis data berakibat pada kesulitan dalam pengelompokan data, dan akan menimbulkan data yang tidak teratur serta tidak konsisten.

  • KONSEP DATABASE MULTILEVEL
Database multilevel merupakan sistem yang kompleks. Dalam database multilevel terdapat relasi-relasi. Relasi-relasi ini mengikuti aturan-aturan tertentu. Multilevel yang melekat pada database disini menunjukkan bahwa database memiliki level-level yang membedakan satu obyek database dengan obyek database lainnya. Level-level ini diperlukan untuk menentukan subyek yang boleh mengaksesnya.

1. Arsitektur Sistem Database.

a). Trusted computing based subset.
Arsitektur ini pertama kali didokumentasikan oleh Thomas Hinke dan Marvin Schaever di System Development Corporation. Sistem database ini dirancang untuk sistem operasi Multics dengan tujuan agar sistem operasi tersebut menyediakan semua kendali akses. Rancangan ini mendekomposisikan database multilevel ke dalam beberapa atribut dan tuple single-level dengan atribut-atribut yang memiliki sensitivitas yang sama tersimpan bersama pada segmen-segmen sistem operasi single-level.

b).Terdistribusi dengan replika data secara penuh.
Arsitektur ini menggunakan distribusi secara fisik dari database multilevel untuk mendapatkan pemisahan mandatory dan kendali akses yang kuat. Arsitektur ini menggunakan banyak pengolah database back-end untuk memisahkan database ke dalam fragmen-fragmen sistem-high. Pengolah front-end menjadi media semua akses user kepada database multilevel dan kepada pengolah database back-end single-level.

Pengolah front-end bertanggung jawab untuk mengarahkan queries ke pengolah database yang benar, memastikan tidak ada arus informasi yang salah, menjaga konsistensi data antara fragmen-fragmen database yang direplikasi, dan memberikan respon query pada user yang tepat. Sebagai tambahan pengolah front-end juga bertanggung jawab terhadap identifikasi dan otentifikasi user, dan proses audit.

c). Terdistribusi dengan replika data secara variabel.
Arsitektur ini membolehkan data untuk didistribusikan dan direplikasikan menurut kebutuhan penggunaan aktual. Pendekatan ini digunakan dalam proyek sistem database Unisys Secure Distributed.

d). Integrity-Lock.
Terdiri dari tiga komponen: 
- Proses front-end untrusted. Proses ini bertanggung jawab untuk melakukan query parsing dan memproses respon yang akan dikirimkan kepada end user.
- Proses trusted filter. Bertanggung jawab untuk melakukan enkripsi dan dekripsi obyek-obyek dan label-labelnya, melakukan identifikasi data-data yang dikembalikan oleh proses data management, dan melakukan downgrading obyek-obyek yang dikembalikan kepada end user.
- Proses data manager. Untuk mengambil semua tuple sesuai dengan kriteria seleksi. 

e). Trusted subject monolisthic.
Pendekatan berdasarkan kernel-kernel trusted operating system untuk melakukan access control enforcement mengorbankan beberapa fungsionalitas sistem database untuk mendapatkan mandatory assurance yang lebih tinggi.

2. Masalah Polyinstantiation.
Pada relasi basis data multilevel jika kita menaikkan clearance dari seorang user maka ia akan memperoleh sebagian informasi yang seharusnya ia tidak mendapatkannya. Sebaliknya jika kita menurunkan clearance dari seorang user maka ia tidak mendapatkan akses informasi yang seharusnya ia mendapatkannya. Dengan demikian, setiap user dengan clearance yang berbeda melihat realitas yang berbeda pula. Selanjutnya, perbedaan realitas ini harus tetap koheren dan konsisten.

3. Integritas.
Batasan-batasan integritas menentukan kondisi-kondisi pada relasi antara suatu data dan data lainnya, sementara batasan-batasan keamanan menentukan pemisahan antara suatu data dan data lainnya. Jika batasan integritas diberlakukan pada suatu data pada beberapa level keamanan yang berbeda, maka akan terjadi konflik langsung antara integritas dan keamanan.


  • KONSEP KEAMANAN BERTINGKAT DALAM DATABASE
Tingkat Keamanan Database:
- Fisikal : Lokasi-lokasi dimana terdapat sistem komputer haruslah aman secara fisik terhadap serangan perusak. 
- Manusia : wewenang pemakai harus dilakukan dengan berhati-hati untuk mengurangi kemungkinan adanya manipulasi oleh pemakai yang berwenang 
- Sistem Operasi : Kelemahan pada SO ini memungkinkan pengaksesan data oleh pihak tak berwenang, karena hampir seluruh jaringan sistem database menggunakan akses jarak jauh. 
- Sistem Database : Pengaturan hak pemakai yang baik.

Pengaturan Keamanan Basis Data : 
- Otorisasi Pemberian wewenang atau hak istimewa (privilege) untuk mengakses sistem atau obyek database kepada pengguna yang bertanggung jawab
- Tabel View merupakan metode pembatasan bagi pengguna untuk mendapatkan model database yang sesuai dengan kebutuhan perorangan. Metode ini dapat menyembunyikan data yang tidak digunakan atau tidak perlu dilihat oleh pengguna. 
- Backup data dan recovery. Backup adalah proses secara periodik untuk membuat duplikat dari database dan melakukan logging file (atau program) ke media penyimpanan eksternal. Recovery merupakan upaya untuk mengembalikan basis data ke keadaaan yang dianggap benar setelah terjadinya suatu kegagalan. 

Jenis Pemulihan : 
- Pemulihan terhadap kegagalan transaksi : Kesatuan prosedur alam program yang dapat mengubah / memperbarui data pada sejumlah tabel. 
- Pemulihan terhadap kegagalan media : Pemulihan karena kegagalan media dengan cara mengambil atau memuat kembali salinan basis data (backup) 
- Pemulihan terhadap kegagalan sistem : Karena gangguan sistem, hang, listrik terputus alirannya.

Enkripsi Untuk Keamanan Database
Salah satu hal yang penting dalam komunikasi menggunakan computer untuk menjamin kerahasian data adalah enkripsi. Enkripsi dalah sebuah proses yang melakukan perubahan sebuah kode dari yang bisa dimengerti menjadi sebuah kode yang tidak bisa dimengerti (tidak terbaca). Enkripsi dapat diartikan sebagai kode atau chiper. Sebuah sistem pengkodean menggunakan suatu table atau kamus yang telah didefinisikan untuk mengganti kata dari informasi atau yang merupakan bagian dari informasi yang dikirim. Sebuah chiper menggunakan suatu algoritma yang dapat mengkodekan semua aliran data (stream) bit dari sebuah pesan menjadi cryptogram yang tidak dimengerti (unitelligible). Karena teknik cipher merupakan suatu sistem yang telah siap untuk di automasi, maka teknik ini digunakan dalam sistem keamanan komputer dan network. Pada bagian selanjutnya kita akan membahas berbagai macam teknik enkripsi yang biasa digunakan dalam sistem security dari sistem komputer dan network.

Kesatuan data dan Enkripsi 
Enkripsi : keamanan data
Integritas : metode pemeriksaan dan validasi data (metode integrity constrain), yaitu berisi aturan-aturan atau batasan-batasan untuk tujuan terlaksananya integritas data. 
Konkuren : mekanisme untuk menjamin bahwa transaksi yang konkuren pada database multi user tidak saling menganggu operasinya masing-masing. Adanya penjadwalan proses yang akurat (time stamping).


BAB 6
PENGAMANAN JARINGAN KOMPUTER
  • KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER

          Jaringan komputer adalah kumpulan dari sejumlah perangkat berupa komputer, hub, switch, router, atau perangkat jaringan lainnya yang terhubung dengan menggunakan media komunikasi tertentu (Wagito, 2005). Perangkat yang terhubung dengan jaringan disebut juga sebagai node. Hal ini memungkinkan pengguna dapat bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama, dan menggunakan sumber daya jaringan (hardware dan software) ada.
          Sebuah jaringan komputer biasanya terdiri dari 2 buah komputer atau lebih dan melakukan data sharing antar komputer. Informasi dan data bergerak melalui media komunikasi. Media komunikasi yang dipakai dalam membuat jaringan komputer antara lain adalah kabel, jaringan telepon, gelombang radio, satelit, bluetooth atau infra merah. Pemakaian media komunikasi ini akan tergantung pada kegunaan dan ukuran jaringan.

Dasar Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah:

Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk.
Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting
Akses informasi: contohnya web browsing

          Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
          Seak memasyarakatnya Internet dan dipasarkannya sistem operasi Windows95 oleh Microsoft, menghubungkan beberapa komputer baik komputer pribadi (PC) maupun server dengan sebuah jaringan dari jenis LAN (Local Area Network) sampai WAN (Wide Area Network) menjadi sebuah hal yang biasa. Demikian pula dengan konsep “downsizing” maupun “lightsizing” yang bertujuan menekan anggaran belanja khususnya peralatan komputer, maka sebuah jaringan merupakan satu hal yang sangat diperlukan. Dalam makalah ini akan dibahas sebagian komponen yang diperlukan untuk membuat sebuah jaringan komputer.

Sejarah Jaringan
          Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Harvard University yang dipimpin profesor H. Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan dengan kaidah antrian.
          Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal. (Lihat Gambar 1.) Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.
          Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Seperti pada Gambar 2., dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dala proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.
         Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa WAN.


  • BENTUK-BENTUK ANCAMAN TERHADAP JARINGAN KOMPUTER

1. Memaksa masuk (Brute Force)
Serangan ini adalah upaya masuk ke dalam jaringan dengan menyerang database password atau menyerang login prompt yang sedang active. Serangan masuk paksa ini adalah suatu upaya untuk menemukan password dari account user dengan cara yang sistematis mencoba berbagai kombinasi angka, huruf, atau symbol.

Untuk mengatasi serangan keamanan jaringan dari jenis ini seharusnya mempunyai suatu policy tentang pemakaian password yang kuat seperti tidak memakai password yang dekat dengan kita missal nama, nama anak, tanggal lahir dan sebagainya. Semakin panjang suatu password dan kombinasinya semakin sulit untuk diketemukan. Akan tetapi dengan waktu yang cukup, semua password dapat diketemukan dengan metode brute force ini.

2. Denial of Services (DoS)
Merupakan ancaman keamanan jaringan yang membuat suatu layanan jaringan jadi mampet, serangan yang membuat jaringan anda tidak bisa diakses atau serangan yang membuat system anda tidak bisa memproses atau merespon permintaan layanan terhadap object dan resource jaringan.
Bentuk umum dari serangan Denial of Services ini adalah dengan cara mengirim paket data dalam jumlah yang sangat bersar terhadap suatu server dimana server tersebut tidak bisa memproses semuanya.

3. IP Spoofing
Sebuah model serangan yang bertujuan untuk menipu seseorang. Serangan ini dilakukan dengan cara mengubah alamat asal sebuah paket, sehingga dapat melewati perlindungan firewall dan menipu host penerima data. Hal ini dapat dilakukan karena pada dasarnya alamat IP asal sebuah paket dituliskan oleh sistem operasi host yang mengirimkan paket tersebut. Dengan melakukan raw-socket-programming, seseorang dapat menuliskan isi paket yang akan dikirimkan setiap bit-nya sehingga untuk melakukan pemalsuan data dapat dilakukan dengan mudah.

4. DNS Forgery
Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk mencuri data-data penting orang lain adalah dengan cara melakukan penipuan seperti penipuan pada data-data DNS. DNS adalah sebuah sistem yang akan menterjemahkan nama sebuah situs atau host menjadi alamat IP situs atau host tersebut.

Sebagai contoh, seorang penyerang dapat mengarahkan seorang pengguna Internet Banking untuk melakukan akses ke situs Internet Banking palsu yang dibuatnya untuk mendapatkan data-data pribadi dan kartu kredit pengguna tersebut.

5. Spoofing
Spoofing adalah pemalsuan IP Address untuk menyerang sebuah server di internet, ini biasanya para hacker/cracker sering menggunakan cara ini. Spoofing attack terdiri dari IP address dan node source atau tujuan yang asli atau yang valid diganti dengan IP address atau node source atau tujuan yang lain.

6. Spam
Spam atau bisa juga berbentuk junk mail adalah penyalahgunaan sistem pesan elektronik (termasuk media penyiaran dan sistem pengiriman digital) untuk mengirim berita iklan dan keperluan lainnya secara massal. Umumnya, spam menampilkan berita secara bertubi-tubi tanpa diminta dan sering kali tidak dikehendaki oleh penerimanya. Pada akhirnya, spam dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi para pengguna situs web.
Orang yang menciptakan spam elektronik disebut spammers.
Bentuk spam yang dikenal secara umum meliputi : spam surat elektronik, spam pesan instan, spam Usenet newsgroup, spam mesin pencari informasi web (web search engine spam), spam blog, spam wiki, spam iklan baris daring, spam jejaring sosial.

7. Crackers
Ancaman keamanan jaringan Crackers adalah user perusak yang bermaksud menyerang suatu system atau seseorang. Cracker bisasanya termotivasi oleh ego, power, atau ingin mendapatkan pengakuan. Akibat dari kegiatan hacker bisa berupa pencurian (data, ide, dll), disable system, kompromi keamanan, opini negative public, kehilangan pasar saham, mengurangi keuntungan, dan kehilangan produktifitas.

  • BENTUK PENGENDALIAN TERHADAP JARINGAN KOMPUTER

A. Hacker
Asal pertama kata “Hacker” sendiri berawal dari sekitar thun 60-an di Las Vegas di adakan sebuah permainan (Game) yang menggunakan system jaringan komputer (networking) dimana cara permainan itu satu sama lain berusaha untuk masuk ke system komputer lawan (pemain lainya) dan melumpuhkannya. dari sinilah kemudian orang-orang menamakan sekelompok anak-anak muda yang mengikuti permainanan ini sebagai “Hackers” yaitu sekelompok anak-anak muda yang mampu menjebol dan melumpuhkan system komputer orang.

B. Cracker
Sebutan untuk mereka yang masuk ke sistem orang lain dan cracker lebih bersifat destruktif, biasanya di jaringan komputer, mem-bypass password atau lisensi program komputer, secara sengaja melawan keamanan komputer, men-deface (merubah halaman muka web) milik orang lain bahkan hingga men-delete data orang lain, mencuri data dan umumnya melakukan cracking untuk keuntungan sendiri, maksud jahat, atau karena sebab lainnya karena ada tantangan. Beberapa proses pembobolan dilakukan untuk menunjukan kelemahan keamanan sistem.

C. White Hat
Istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada peretas yang secara etis menunjukkan suatu kelemahan dalam sebuah sistem komputer. White hat secara umum lebih memfokuskan aksinya kepada bagaimana melindungi sebuah sistem, dimana bertentangan dengan black hat yang lebih memfokuskan aksinya kepada bagaimana menerobos sistem tersebut.

D. Black Hat
Istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada peretas yaitu mereka yang menerobos keamanan sistem komputer tanpa ijin, umumnya dengan maksud untuk mengakses komputer-komputer yang terkoneksi ke jaringan tersebut. Istilah cracker diajukan oleh Richard Stallman untuk mengacu kepada peretas dalam arti ini.

E.  Script Kiddies
Tingkatan level yang paling rendah, Mereka hanya tahu tentang dasar bagaimana memodifikasi Script atau Program dengan mencari artikel pendukung di internet, forum maupun Youtube. Segala informasi mereka kumpulkan untuk mengubah script yang sudah ada dengan cara coba-coba. Kemampuan mereka dalam membuat atau merusak suatu program tergolong rendah.

F.  Elite Hacker
Juga dikenal sebagai 3l33t, 3l337, 31337 atau kombinasi dari itu; merupakan ujung tombak industri keamanan jaringan. Mereka mengerti sistemoperasi luar dalam, sanggup mengkonfigurasi & menyambungkan jaringan secara global. Sanggup melakukan pemrogramman setiap harinya. Sebuah anugrah yang sangat alami, mereka biasanya effisien & trampil,menggunakan pengetahuannya dengan tepat. Mereka seperti siluman dapat memasuki sistem tanpa di ketahui, walaupun mereka tidak akan menghancurkan data-data. Karena mereka selalu mengikuti peraturan yang ada.

G. Vulnerable
Sesuatu yang bertalian dengan sistem komputer yang memungkinkan seseorang mengoperasikan dan menjalankannya dengan benar, atau memungkinkan pihak tak berwenang (bisa hacker) mengambil alih. Ada banyak tipe vulnerability. Ada miskonfigurasi dalam setup service, atau flaw programming service.

H. Security Hole
Merupakan Celah dari keamanan system/ mesin Hal tersebut disebabkan karena adanya kelemahan-kelemahan di dalam konfigurasi suatu sistem (Configuration Vulnerabilities) dll,sehingga dimanfaatkan untuk menyusup ke dalam suatu jaringan komputer tanpa diketahui pengelolanya

I.  Bug
sebuah kesalahan, error, kekurangan, atau kegagalan yang sering terjadi pada program komputer sehingga menghambat jalannya program sebagaimana mestinya

J.  Exploit
perangkat lunak yang menyerang kerapuhan keamanan (security vulnerability) yang spesifik namun tidak selalu bertujuan untuk melancarkan aksi yang tidak diinginkan. Banyak peneliti keamanan komputer menggunakan exploit untuk mendemonstrasikan bahwa suatu sistem memiliki kerapuhan.

K.  Logical Bomb
merupakan program yang dimasukkan ke dalam suatu komputer yang bekerja untuk memeriksa kumpulan kondisi di dalam suatu sistem. Jika kondisi yang dimaksud terpenuhi, maka program akan mengeksekusi perintah yang ada di dalamnya. Program ini berjalan jika ada pemicu. Biasanya pemicunya adalah jika user menjalankan program tertentu atau menekan salah satu tombol keyboard.

L.  Penetration Testing
Uji coba yang melakukan verifikasi dari mekanisme perlindungan yang dibuat oleh sistem/Pengujian Terhadap Kelemahan Sistem Informasi Perusahaan
Keamanan Jaringan Komputer terutama jika kita menghubungkan komputer misalnya di lab komputer, kantor atau jaringan komputer rumah. Keamanan jaringan melibatkan otorisasi akses ke data dalam jaringan, yang dikendalikan oleh administrator jaringan. Pengguna memilih atau mempunyai ID dan password atau informasi otentikasi lain yang memungkinkan mereka akses ke informasi dan program-program dalam otoritas mereka.
Keamanan jaringan mencakup berbagai jaringan komputer, baik negeri maupun swasta, yang digunakan dalam pekerjaan sehari-hari melakukan transaksi dan komunikasi di kalangan bisnis, instansi pemerintah dan individu.

Jika diamati mengenai keamanan maka keamanan jaringan komputer dapat ditinjau dari segi bentuknya yaitu seperti berikut:
1)      Keamanan hardware
Keamanan hardware berkaitan dengan perangkat keras yang digunakan dalam jaringan komputer. Keamanan hardware sering dilupakan padahal merupakan hal utama untuk menjaga jaringan dari agar tetap stabil. Dalam keamanan hardware, server dan tempat penyimpanan data harus menjadi perhatian utama. Akses secara fisik terhadap server dan data-data penting harus dibatasi semaksimal mungkin.
   Akan lebih mudah bagi pencuri data untuk mengambil harddisk atau tape backup dari server dan tempat penyimpanannya daripada harus menyadap data secara software dari jaringan. Sampah juga harus diperhatikan karena banyak sekali hacker yang mendatangi tempat sampah perusahaan untuk mencari informasi mengenai jaringan komputernya. Salah satu cara mengamankan hardware adalah menempatkan di ruangan yang memiliki keamanan yang baik. Lubang saluran udara perlu diberi perhatian karena dapat saja orang masuk ke ruangan server melaui saluran tersebut. Kabel-kabel jaringan harus dilindungi agar tidak mudah bagi hacker memotong kabel lalu menyambungkan ke komputernya.
   Akses terhadap komputer juga dapat dibatasi dengan mengeset keamanan di level BIOS yang dapat mencegah akses terhadap komputer, memformat harddisk, dan mengubah isi Main Boot Record (tempat informasi partisi) harddisk. Penggunaan hardware autentifikasiseperti smart card dan finger print detector juga layak dipertimbangkan untuk meningkatkan keamanan.

2)      Keamanan software.
Sesuai dengan namanya, maka yang harus diamankan adalah perangkat lunak. Perangkat lunak yang kita maksud disini bisa berupa sistem operasi, sistem aplikasi, data dan informasi yang tersimpan dalam komputer jaringan terutama pada server. Contohnya, jika server hanya bertugas menjadi router, tidak perlu software web server dan FTP server diinstal. Membatasi software yang dipasang akan mengurangi konflik antar software dan membatasi akses, contohnya jika router dipasangi juga dengan FTP server, maka orang dari luar dengan login anonymous mungkin akan dapat mengakses router tersebut.

Software yang akan diinstal sebaiknya juga memiliki pengaturan keamanan yang baik. Kemampuan enkripsi (mengacak data) adalah spesifikasi yang harus dimilki oleh software yang akan digunakan, khusunya enkripsi 128 bit karena enkripsi dengan sistem 56 bit sudah dapat dipecahkan dengan mudah saat ini. Beberapa software yang memiliki lubang keamanan adalah mail server sendmail dan aplikasi telnet. Sendmail memiliki kekurangan yaitu dapat ditelnet tanpa login di port (25) dan pengakses dapat membuat email dengan alamat palsu. Aplikasi telnet memiliki kekurangan mengirimkan data tanpa mengenkripsinya (mengacak data) sehingga bila dapat disadap akan sangat mudah untuk mendapatkan data.

Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah password. Sebaiknya diset panjang password minimum unutk mempersulit hacker memcahkan password. Password juga akan semakin baik jika tidak terdiri huruf atau angak saja, huruf kecil atau kapital semua, namun sebaiknya dikombinasi. Enkripsi dapat menambah keamanan jaringan dengan cara mengacak password dan username, baik dalam record di host maupun pada saat password dan username itu dilewatkan jaringan saat melakukan login ke komputer lain.

Routing tidak terlepas pula dari gangguan keamanan. Gangguan yang sering muncul adalah pemberian informasi palsu mengenai jalur routing (source routing pada header IP). Pemberian informasi palsu ini biasanya dimaksudkan agar datagram-datagram dapat disadap. Untuk mencegah hal seperti itu, router harus diset agar tidak mengijinkan source routing dan dalam protokol routing disertakan autentifikasi atau semacam password agar informasi routing hanya didapat dari router yang terpercaya.


  • KONSEP TRUSTED GUARDS, GATEAWAY DAN FIREWALL.


  • Trusted Guards , Tidak seperti firewall normal, trusted guard adalah tipe khusus firewall yang dibangun pada Trusted System. Bahkan, setiap elemen itu harus memenuhi persyaratan. Trusted guard juga berbeda dari firewall normal dalam bahwa mereka dirancang untuk mematuhi Mandatory Access Control (MAC) pada lalu lintas jaringan, data, file dan objek lain. Hal ini dicapai melalui proxy pada layer aplikasi dan Pelabelan data, dimana semua data bergerak dari satu domain ke domain lain melalui firewall diberi label dengan klasifikasi tertentu, dan tidak diizinkan untuk pindah ke tingkat yang lebih rendah dari klasifikasi tanpa otoritas sebelumnya. Hal ini juga disebut sebagai perpindahan dari sisi tinggi ke sisi rendah penjaga, yang akan mencoba untuk memindahkan data rahasia ke suatu daerah yang tidak diizinkan untuk data rahasia. Trusted guard utamanya digunakan dalam lingkungan yang memerlukan klasifikasi, tetapi juga dapat digunakan dalam lingkungan nonpemerintah di mana persyaratan keamanan data mungkin lebih ketat.
  • Gateway, Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan protokol komunikasi yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan computer dapat diberikan kepada jaringan komputer lain yang protokolnya berbeda. Definisi tersebut adalah definisi gateway yang utama. Seiring dengan merebaknya internet, definisi gateway seringkali bergeser. Tidak jarang pula pemula menyamakan "gateway" dengan "router" yang sebetulnya tidak benar. Kadangkala, kata "gateway" digunakan untuk mendeskripkan perangkat yang menghubungkan jaringan komputer besar dengan jaringan komputer besar lainnya. Hal ini muncul karena seringkali perbedaan protokol komunikasi dalam jaringankomputer hanya terjadi di tingkat jaringan komputer yang besar.
  • Firewall, Firewall merupakan suatu cara /sistem /mekanisme yang diterapkan baik terhadap hardware , software ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi, baik dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu atau semua hubungan /kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya. Segmen tersebut dapat merupakan sebuah workstation, server, router, atau local area network (LAN) anda. Dimana Firewall secara umum di peruntukkan untuk melayani :
  • Mesin/computer, Setiap individu yang terhubung langsung ke jaringan luar atau internet dan menginginkan semua yang terdapat pada komputernya terlindungi.
  • Jaringan, Jaringan komputer yang terdiri lebih dari satu buah komputer dan berbagai jenis topologi jaringan yang digunakan, baik yang di miliki oleh perusahaan, organisasi dsb.

Karakteristik Firewall :
  • Seluruh hubungan/kegiatan dari dalam ke luar , harus melewati firewall. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memblok/membatasi baik secara fisik semua akses terhadap jaringan Lokal, kecuali melewati firewall. Banyak sekali bentuk jaringan yang memungkinkan.
  • Hanya Kegiatan yang terdaftar/dikenal yang dapat melewati/melakukan hubungan, hal ini dapat dilakukan dengan mengatur policy pada konfigurasi keamanan lokal. Banyak sekali jenis firewall yang dapat dipilih sekaligus berbagai jenis policy yang ditawarkan.
  • Firewall itu sendiri haruslah kebal atau relatif kuat terhadap serangan/kelemahan. hal ini berarti penggunaan sistem yang dapat dipercaya dan dengan Operating.

  • KEAMANAN DALAM LAN (LOCAL AREA NETWORK)
1. VLAN (Virtual Local Area Network)
Suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation.

2. Firewall
Suatu cara/sistem/mekanisme yang diterapkan baik terhadap hardware , software ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi, baik dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu atau semua hubungan/kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya. Segmen tersebut dapat merupakan sebuah workstation, server, router, atau local area network (LAN) anda.

3. Port Security

4. RADIUS / TACACS Server TACACS (Terminal Access Controller Access-Control SystemServer)
merupakan protokol yang menyediakan layanan akses kontrol pada router, switch, dan peralatan jaringan lainnyadigunakan untuk mempermudah dalam pengelolaan authentikasi, authorization dan accounting menjadi terpusat. Bayangkan jika kita mempunyai banyak router atau switch, jika kita ingin mengganti password maka akan memerlukan waktu yang banyak jika mengganti satu persatu maka disinilah Server tacacs berperan.


  • KEAMANAN DALAM WAN (WIDE AREA NETWORK)
Pengertian Keamanan jaringan komputer adalah proses untuk mencegah dan mengidentifikasi penggunaan yang tidak sah dari jaringan komputer. Langkah-langkah pencegahan membantu menghentikan pengguna yang tidak sah yang disebut “penyusup” untuk mengakses setiap bagian dari sistem jaringan komputer . Tujuan /Keamanan jaringan komputer/ adalah untuk mengantisipasi resiko jaringan komputer berupa bentuk ancaman fisik maupun logik baik langsung ataupun tidak langsung mengganggu aktivitas yang sedang berlangsung dalam jaringan komputer.

Aspek keamanan jaringan wan :
  • Confidentiality : adalah pencegahan bagi mereka yang tidak berkepen-tingan dapat mencapai informasi . Secara umum dapat disebutkan bahwa kerahasiaan mengandung makna bahwa informasi yang tepat terakses oleh mereka yang berhak ( dan bukan orang lain), sama analoginya dengan e-mail maupun data-data perdagangan dari perusahaan.
  • Integrity : adalah pencegahan bagi mereka yang tidak berkepen-tingan dapat mencapai informasi . Secara umum dapat disebutkan bahwa kerahasiaan mengandung makna bahwa informasi yang tepat terakses oleh mereka yang berhak ( dan bukan orang lain), sama analoginya dengan e-mail maupun data-data perdagangan dari perusahaan.adalah pencegahan terhadap kemungkinan amandemen atau penghapusan informasi oleh mereka yang tidak berhak. Secara umum maka integritas ini berarti bahwa informasi yang tepat, memang tepat dimana-mana dalam sistem – atau mengikuti istilah “messaging” – tidak terjadi cacad maupun terhapus dalam perjalananya dari penyaji kepada para penerima yang berhak.
  • Availability : adalah upaya pencegahan ditahannya informasi atau sumber daya terkait oleh mereka yang tidak berhak. Secara umum maka makna yang dikandung adalah bahwa informasi yang tepat dapat diakses bila dibutuhkan oleh siapapun yang memiliki legitimasi untuk tujuan ini. Berkaitan dengan “messaging system” maka pesan itu harus dapat dibaca oleh siapapun yang dialamatkan atau yang diarahkan, sewaktu mereka ingin membacanya.
  • Non-repudiation : aspek ini menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah melakukan sebuah transaksi. Dukungan bagi electronic commerce.
  • Authentication : adalah suatu langkah untuk menentukan atau mengonfirmasi bahwa seseorang (atau sesuatu) adalah autentik atau asli. Melakukan autentikasi terhadap sebuah objek adalah melakukan konfirmasi terhadap kebenarannya. Sedangkan melakukan autentikasi terhadap seseorang biasanya adalah untuk memverifikasi identitasnya. Pada suatu sistem komputer, autentikasi biasanya terjadi pada saat login atau permintaan akses.
  • Access Control : adalah sebuah metode untuk mentransmisikan sinyal yang dimiliki oleh node-node yang terhubung ke jaringan tanpa terjadi konflik (hak akses).
  • Accountability : adalah pembatasan akses untuk memasuki beberapa lokasi. Proses Access Control ditujukan untuk memastikan bahwa hanya orang-orang yang berwenang dan punya alasan yang absah, terkait dengan operasi dan bisnis, mendapatkan ijin, dan memahami dan memenuhi persyaratan yang ditentukan untuk masuklah yang dapat memasuki dan/atau bekerja di dalam fasilitas. Hal ini dimaksudkan agar keselamatan dan keamanan fasilitas, dan orang-orang yang berada di dalamnya dapat terjamin.
Ancaman kemanan jaringan :
Serangan terhadap keamanan sistem informasi (security attack) dewasa ini seringkali terjadi. Kejahatan komputer/cyber crime pada dunia maya seringkali dilakukan oleh sekelompok orang yang ingin menembus suatu keamanan sebuah sistem. Aktivitas ini bertujuan untuk mencari, mendapatkan, mengubah, dan bahkan menghapus informasi yang ada pada sistem tersebut jika memang benar-benar dibutuhkan. Ada beberapa kemungkinan tipe dari serangan yang dilakukan oleh penyerang yaitu :

a) Interception yaitu pihak yang tidak mempunyai wewenang telah berhasil mendapatkan hak akses informasi
b) Interruption yaitu penyerang telah dapat menguasai sistem, tetapi tidak keseluruhan. Admin asli masih bisa login
c) Fabrication yaitu penyerang telah menyisipkan objek palsu ke dalam sistem target
d) Modification yaitu penyerang telah merusak sistem dan telah mengubah secara keseluruhan.

Firewall.
Kata firewall mengandung kata kunci wall yang berarti dinding. Fungsi dinding adalah melindungi segala sesuatu di dalam dinding tersebut. Nah firewall pun berfungsi sama, yaitu melindungi komputer atau jaringan dari akses komputer lain yang tidak memiliki hak untuk mengakses komputer atau jaringan Anda.

cara kerja firewall sebagai berikut :

Ketika ada paket data yang masuk ke jaringan atau komputer maka Firewall akan mengecek header dari paket data tersebut. Kemudian menggunakan aturan jaringan maka firewall bisa menentukan apakah data paket ini bisa diteruskan atau tidak. Jika tidak maka akan ada pemblokiran, jika diijinkan maka paket data ini akan diteruskan sesuai mekanisme jaringan tersebut sehingga sampai ke komputer yang dimaksud.
Dan sebaliknya ketika ada paket data keluar maka Firewall pun bisa mengecek berdasarkan IP dan content. Disini biasanya jaringan bisa memblok akses sebuah divisi ke sebuah sumber daya jaringan. Atau mungkin pemblokiran content yang mengandung pornografi. Disini firewall memiliki aturan untuk memfilter permintaan seperti ini.




Sumber :
http://abdurrahmanucup.blogspot.com/2016/10/a.html?m=1
http://herrysetiawan19.blogspot.com/
https://harikutulisanku.blogspot.com/2016/12/makalah-pengamanan-database.html
http://infokomputer.grid.id/read/12936096/lima-langkah-perlindungan-jaringan-dan-data-di-lingkungan-kampus?page=all
https://rumahradhen.wordpress.com/materi-kuliahku/semester-ii/sistem-keamanan-komputer/pengamanan-sistem-basis-data/
https://aryaadam.blogspot.com/2014/12/konsep-dasar-database-data-adalah.html
https://mokamadsaefullah.wordpress.com/2011/04/16/pengertian-jaringan-konsep-jaringan-komputer/
http://titasinsi.blogspot.com/2012/10/bentuk-bentuk-ancaman-jaringan-komputer.html
http://favoritemin.blogspot.com/2017/05/bentuk-pengendalian-terhadap-keamanan.html
http://watipuspitasari.blogspot.com/2014/03/keamanan-jaringan-komputer.html
http://dataserverku.blogspot.com/2012/03/keamanan-sistem-jaringan-lan.html
http://www.solusibuntu.com/2017/01/sistem-keamanan-jaringan-wan-wide-area.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar